Tujuan AS: Jauhkan Teknologi China dari Perangkat Global
Seorang sumber menyatakan bahwa tekanan dari Washington merupakan bagian dari strategi besar untuk merestrukturisasi rantai pasokan global, menjauhkan AS dari komponen buatan China. “Ini bukan hanya tentang tarif. Ini soal masa depan industri teknologi AS,” tegasnya.
Negosiasi ini juga mencakup pemeriksaan ketat terhadap produk-produk buatan China yang masuk ke pasar AS dengan label palsu "Made in Vietnam". Washington ingin memastikan bahwa Vietnam tidak menjadi jalur ‘penyamaran’ bagi produk-produk dari China.
Salah satu titik sensitif adalah produk Virtual Reality (VR) yang dirakit di Vietnam untuk Meta dan Google. Meski fisiknya diproduksi di Vietnam, banyak komponennya tetap berasal dari China. Hal inilah yang ingin diubah oleh AS—mereka ingin semua komponen penting dalam perangkat yang masuk ke negaranya berasal dari wilayah yang "aman" secara geopolitik.
Hubungan yang Rentan di Tengah Persaingan Global
Sementara itu, Vietnam menghadapi dilema. Di satu sisi, mereka ingin memperkuat kerja sama dengan AS, mitra dagang utamanya. Namun di sisi lain, hubungan dagang dan teknologi dengan China sudah berlangsung puluhan tahun, dan sulit untuk digantikan dalam waktu singkat.
Data tahun lalu menunjukkan bahwa Vietnam mengimpor teknologi senilai 44 miliar dolar AS dari China, sementara ekspor produk teknologi ke AS mencapai 33 miliar dolar. Perbedaan ini menunjukkan betapa besarnya ketergantungan Vietnam terhadap komponen buatan China, baik untuk perakitan produk maupun operasional manufaktur secara umum.
Menurut Carlo Chiandone, seorang analis rantai pasok berbasis di Vietnam, negara ini masih tertinggal sekitar 15–20 tahun di belakang China dalam hal skala dan kecanggihan rantai pasokan. Namun, ia menambahkan bahwa Vietnam terus berbenah dan tumbuh cepat, terutama di sektor seperti tekstil dan elektronik.