Pada akhir Oktober 2025, Malaysia mencapai kesepakatan bilateral signifikan dengan Amerika Serikat. Perjanjian ini memungkinkan sekitar 1.711 lini produk ekspor Malaysia menikmati tarif impor 0%. Ini berlaku saat memasuki pasar AS, sebuah terobosan penting bagi perekonomian negara tersebut US Malaysia Trade.
Produk-produk utama yang tercakup sangat beragam. Ini meliputi minyak sawit, karet, kakao, komponen farmasi, serta peralatan penerbangan dan permesinan antariksa. Penting dicatat, AS masih mempertahankan tarif umum 19% untuk mayoritas ekspor Malaysia. Namun, kesepakatan ini memberikan pengecualian khusus bagi produk-produk tertentu ke tarif nol.
Keuntungan Malaysia dari Kesepakatan Ini
Kesepakatan "tarif nol" ini membawa dampak positif yang signifikan bagi Malaysia. Salah satu keuntungan utama adalah peningkatan daya saing ekspornya di pasar global. Dengan tarif ditekan menjadi nol, produk-produk Malaysia menjadi lebih murah dan menarik bagi pembeli di AS, meningkatkan volume penjualan secara potensial.
Selain itu, kesepakatan ini membuka akses lebih luas ke pasar AS yang besar dan berdaya beli tinggi. Pembebasan tarif memperkuat posisi Malaysia dalam rantai nilai global. Ini memungkinkan eksportir Malaysia menembus pasar yang sebelumnya sulit dijangkau karena hambatan biaya. Perusahaan Malaysia kini dapat bersaing lebih efektif Malaysia US Deal.
Kesepakatan ini juga memberikan insentif bagi investasi dan transfer teknologi. Malaysia berkomitmen membuka sektor-sektor strategis, seperti mineral kritis dan rare earths. Ini juga mendorong kerja sama teknologi dengan AS. Langkah-langkah ini dapat menarik investasi asing langsung (FDI) dan mempercepat peningkatan teknologi lokal.
Secara geopolitik, Malaysia juga memperkuat posisinya sebagai mitra penting AS. Ini terutama dalam upaya diversifikasi rantai pasok di kawasan Asia Tenggara. Dengan stabilitas rantai pasok global yang menjadi perhatian utama, peran Malaysia menjadi lebih strategis bagi Washington US ASEAN Advantage.
Apa yang Dipertaruhkan oleh Malaysia?
Di balik euforia kesepakatan tarif nol, Malaysia juga menghadapi beberapa pertaruhan. Salah satunya adalah keterbatasan manfaat langsung yang mungkin tidak sebesar angka yang disebut. Meskipun 1.711 produk disebutkan, analisis menunjukkan bahwa manfaat bebas tarif penuh bisa jadi lebih kecil. Ada banyak syarat, segmentasi, dan bagian pasar yang tidak sepenuhnya bebas tarif.