Serangan udara Israel yang ditujukan kepada komandan Hizbullah di pinggiran Beirut, Lebanon pada Jumat, (20/9/2024) mengakibatkan korban tewas puluhan orang dan sejumlah lainnya hilang. Upaya penyelamatan masih terus dilakukan untuk mencari korban di bawah reruntuhan bangunan sementara pihak berwenang menyebutkan jumlah korban tewas setidaknya mencapai 37 orang.
Hizbullah, kelompok yang didukung Iran, mengumumkan bahwa 16 anggota, termasuk pemimpin senior Ibrahim Aqil dan sejumlah komandan lainnya seperti Ahmed Wahbi, turut menjadi korban dalam serangan ini. Serangan tersebut dianggap sebagai yang paling mematikan dalam hampir setahun terakhir konflik dengan Israel.
Pihak militer Israel menyebutkan bahwa serangan tersebut berhasil menghantam pusat bawah tanah Aqil dan para pemimpin pasukan elit Hizbullah Radwan. Serangan ini hampir menghancurkan rantai komando militer mereka.
Pada serangan itu, terjadi penghancuran sebuah bangunan perumahan bertingkat di pinggiran kota yang padat penduduk, serta kerusakan pada sebuah kamar bayi di sebelahnya, menurut sumber keamanan. Tiga anak-anak dan tujuh wanita termasuk di antara korban tewas, menurut kementerian kesehatan Lebanon.
Serangan lintas batas berlanjut pada Sabtu, di mana pesawat tempur Israel melakukan serangan bom terberat dalam 11 bulan terakhir pertempuran di selatan Lebanon, sementara Hizbullah mengklaim melakukan serangan roket terhadap target militer di utara Israel.