Universitas Columbia menjadi pusat perhatian dalam demonstrasi dukungan untuk Palestina di tengah agresi Israel terhadap Gaza. Demonstran menuntut gencatan senjata dan memutus hubungan dengan lembaga di Israel. Aksi ini beriringan dengan sejarah protes yang keras di kampus ini, yang mencakup demonstrasi pada tahun 1968 terkait perang Vietnam dan penentangan terhadap pembangunan gedung di kawasan Morningside Height.
Sebagai bagian dari sejarahnya dalam pergerakan, Universitas Columbia telah menjadi tempat berbagai tindakan protes. Pada 1968, mahasiswa menduduki bangunan kampus dan terlibat dalam bentrokan dengan polisi. Insiden ini juga memicu penangkapan hampir 700 orang dan melukai puluhan lainnya. Sebagai hasil dari protes tersebut, kampus menghentikan proyek pembangunan fasilitas olahraga dan memutus hubungan dengan Lembaga think tank yang berhubungan dengan Pentagon.
Jejak protes tidak berhenti di sana. Pada tahun 1985, mahasiswa kembali melakukan aksi protes untuk menuntut divestasi dengan perusahaan yang beroperasi di Afrika Selatan. Dan tujuh tahun kemudian, mereka kembali menduduki Hamilton Hall untuk menentang rencana perubahan fungsi ballroom, tempat Malcolm X tewas, menjadi pusat penelitian biomedis.
Sejarah protes ini menunjukkan bahwa Universitas Columbia telah menjadi tempat yang penting dan bersejarah dalam pergerakan-protes di Amerika.