Seiring dengan penutupan situs Bonbast.com, pergerakan mata uang Rial Iran juga menjadi perhatian utama. Rial Iran mencatat rekor terendah berturut-turut terhadap dolar AS dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini tentu memberikan dampak serius terhadap kestabilan ekonomi negara tersebut, terlebih dengan adanya kekhawatiran terhadap kepresidenan Donald Trump yang akan datang dan krisis energi yang semakin memburuk.
Data dari Bonbast menunjukkan bahwa sejak September tahun lalu, nilai tukar Rial Iran terus mengalami depresiasi signifikan. Hal ini menggambarkan adanya ketidakstabilan dalam perekonomian Iran, yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti konflik dengan Israel, sanksi-sanksi AS dan Barat, serta penurunan harga minyak.
Komentar yang dilontarkan oleh Gubernur Bank Sentral Mohammad Reza Farzin beberapa waktu lalu juga menambah kompleksitas situasi. Farzin menilai bahwa Bonbast memberikan sinyal yang tidak realistis kepada pasar setiap pagi dengan menggunakan server di AS. Meskipun demikian, perwakilan dari Bonbast menolak untuk memberikan tanggapan atas pernyataan tersebut.