Menurut Austin, penggunaan senjata jarak jauh tidak akan terlalu memengaruhi perkembangan perang. Dia menegaskan bahwa Ukraina memiliki kemampuan dalam senjata jarak jauh sendiri seperti drone dan misil untuk melakukan serangan langsung ke Rusia, mengingat banyaknya target yang ada di negara yang amat luas tersebut.
Dengan serangan ini, serangan drone Shahed menggambarkan ancaman baru dalam perkembangan taktik dan teknologi dalam konflik militer. Penggunaan drone tersebut memberikan konteks tentang bagaimana inovasi dalam perang modern semakin memperluas wilayah servis dan konflik bersenjata. Disamping itu, penolakan AS untuk memberikan bantuan jarak jauh menunjukkan bahwa Ukraina dipandang mampu melawan Rusia menggunakan peralatan militer yang mereka miliki.
Serangan ini memperlihatkan bahwa perlindungan wilayah udara Ibu Kota Kiev tidak lagi cukup hanya melalui pertahanan konvensional, melainkan perlu dipersiapkan terkait dengan ancaman baru melalui drone. Oleh karena itu, Ukraina perlu memperkuat sistem pertahanan udara mereka secara komprehensif agar dapat mengantisipasi serangan-serangan serupa di masadepan.