Reaksi atas serangan drone ini sangat bervariasi dan mencerminkan kompleksitas konflik Israel-Palestina. Di Gaza, serangan ini memicu kemarahan dan protes besar-besaran. Ribuan warga turun ke jalan untuk menunjukkan solidaritas dengan Hamas dan menuntut balasan terhadap tindakan Israel. Beberapa bentrokan terjadi antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan setempat, menyebabkan ketegangan semakin meningkat.
Kepemimpinan Hamas mengeluarkan pernyataan resmi yang mengecam serangan tersebut sebagai tindakan agresi dan teror. Mereka berjanji akan membalas serangan ini dan melanjutkan perjuangan mereka melawan Israel. Pernyataan ini diikuti oleh serangkaian serangan roket yang diluncurkan dari Gaza ke wilayah Israel, meskipun belum ada laporan tentang korban jiwa dari sisi Israel.
Di Israel, serangan ini diterima dengan berbagai reaksi. Beberapa kalangan, terutama pendukung kebijakan keamanan keras pemerintah, menyambut baik serangan tersebut sebagai langkah penting untuk meredakan ancaman dari Hamas. Namun, ada juga suara-suara yang mengkritik keputusan pemerintah dan mengkhawatirkan dampak jangka panjang dari tindakan tersebut terhadap stabilitas regional.
Komunitas internasional pun tidak ketinggalan dalam memberikan respons. Negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat dan negara-negara Uni Eropa, mengeluarkan pernyataan yang menyerukan kedua belah pihak untuk menahan diri dan menghindari eskalasi lebih lanjut. PBB juga mengeluarkan pernyataan resmi yang meminta agar konflik tidak semakin meluas dan menekankan perlunya dialog untuk menyelesaikan sengketa.
Organisasi-organisasi hak asasi manusia internasional mengkritik serangan tersebut sebagai pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional. Mereka menyoroti bahaya penggunaan drone dalam operasi militer yang dapat menimbulkan korban sipil dan dampak jangka panjang bagi masyarakat setempat.