Literatur Arab kuno menunjukkan bahwa Baghdad pernah membeku 1.000 tahun lalu. Mengapa bisa begitu? Padahal saat ini suhu di Baghdad berkisar antara 2 derajat celsius pada musim dingin dan 45 derajat Celsius pada musim panas.
Pada tahun 762, Baghdad dengan cepat tumbuh menjadi sebuah ibukota terpenting pada masa kekhalifahan Abbasid. Para penulis di masa kekhalifahan itu tidak menyebutkan secara spesifik mengenai cuaca dan iklim. Namun Fernando Dorrunguez-Castro, peneliti dari University of Extremadura, Spanyol, dan tim peneliti mendapat data menarik mengenai hal itu.
Dia menemukan sejumlah data yang menyebutkan salju pernah turun di Baghdad dan sungai di kota itu pun membeku. Peristiwa itu terjadi pada abad ke-9 dan ke-10 (pada tahun 908, 944, dan 1007). Hasil penemuan data mengenai kondisi cuaca dan iklim itu didapat setelah mengkaji literatur Arab kuno yang ditulis Al-Tabari (tahun 913), Ibn al-Athir (1233), dan Al-Suyuti (1505). Pada ketiga literatur itu ditemukan catatan kondisi cuaca dan iklim dari waktu ke waktu.