Seorang demonstran bernama Mohammed Diab, yang kehilangan saudaranya akibat serangan udara Israel, menyatakan ketidakpuasannya terhadap Hamas:
"Kami menolak mati demi siapa pun, demi agenda partai mana pun, atau demi kepentingan negara asing."
Warga lainnya juga menuntut Hamas bertanggung jawab atas penderitaan mereka dan memberikan solusi nyata untuk menghentikan perang yang telah berlangsung berbulan-bulan.
Situasi Gaza yang Memburuk
Sejak serangan Israel kembali dilanjutkan pada 18 Maret 2025, lebih dari 50.000 warga Palestina telah tewas, dan sebagian besar dari 2,1 juta penduduk Gaza harus mengungsi berkali-kali. Infrastruktur penting, termasuk layanan kesehatan, sanitasi, serta pasokan air dan makanan, berada di ambang kehancuran.
Di media sosial, banyak warga Gaza yang semakin berani mengkritik Hamas. Seorang pengguna Facebook, Mohammed Al-Najjar, menuliskan:
"Mohon maaf, Hamas sebenarnya sedang bertaruh untuk apa? Mereka bertaruh untuk darah kami, darah yang oleh dunia hanya dipandang sebagai statistik."