Krisis internal menerpa Kremlin, menyebabkan ancaman terhadap kekuasaan President Vladimir Putin. Evan Ponomarev, seorang analis politik terkemuka di Rusia, mengidentifikasi elit bisnis muda sebagai salah satu kelompok yang paling tidak puas dengan pemerintahan saat ini. Pasca-sanksi yang diberlakukan oleh Barat, kelompok ini memiliki banyak kontak dengan negara-negara Barat serta tidak sepenuhnya bergantung pada rezim Putin.
Ponomarev menyoroti kekecewaan kelompok elit bisnis muda terhadap kegagalan Putin dalam memenuhi janji-janjinya untuk menjaga gencatan senjata dan menyelaraskan kembali hubungan dengan Barat. "Mereka tidak dapat menunggu selamanya," ujarnya. Ketidakpuasan ini menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi stabilitas Kremlin saat ini.
Selain elit bisnis muda, Ponomarev juga menyoroti bahwa kelas manajerial Rusia dan veteran militer juga menjadi potensi pemberontak terhadap Kremlin. Kelas manajerial, terutama yang bekerja di perusahaan-perusahaan besar, menyatakan ketidakpuasannya terhadap kondisi politik yang ada. Mereka secara umum tidak senang dengan keadaan saat ini. Sementara itu, veteran militer, terutama yang pulang dari garis depan, merasa dikhianati oleh pemerintah pusat karena dianggap tidak mengatur tentara dengan baik dan melakukan tindakan korupsi.
Menurut Ponomarev, ancaman terhadap kekuasaan Putin bukan hanya berasal dari kelompok elit, kelas manajerial, dan veteran militer saja. Dia meyakini bahwa jalan menuju revolusi masih terbuka, dan skenario ini tidak dapat diprediksi dengan mudah. Potensi pemberontakan intra-elit dan konflik internal di Kremlin dapat menjadi katalisator bagi perubahan besar di Rusia.