Presiden baru Sri Lanka, Anura Kumara Dissanayake, telah mengumumkan pembubaran parlemen untuk mempersiapkan jalan bagi pemilihan umum dadakan. Dissanayake, yang sebelumnya memenangkan pemilihan presiden negara itu pada Sabtu (21/9/2024), telah memberi isyarat bahwa ia akan membubarkan parlemen segera setelah terpilih untuk mencari mandat baru guna menjalankan kebijakannya. Hal ini merupakan langkah yang mengejutkan, mengingat parlemen Sri Lanka sebelumnya hanya memiliki tiga kursi di aliansi Kekuatan Rakyat Nasional (NPP) yang condong ke kiri.
Menurut pemberitahuan dalam lembaran resmi pemerintah, pemilu akan berlangsung pada 14 November mendatang. Tanggal ini hampir setahun lebih cepat dari jadwal yang sebelumnya telah ditetapkan.
Presiden Dissanayake juga telah menunjuk sekutunya, Harini Amarasuriya, sebagai Perdana Menteri (PM) Sri Lanka pada Selasa (24/9/2024), membuat Amarasuriya menjadi wanita ketiga dalam sejarah negara itu yang menduduki jabatan tersebut.
Di Sri Lanka, presiden memiliki otoritas untuk mengepalai kabinet dan menunjuk menteri dari anggota parlemen, sementara PM memimpin partai yang berkuasa dan bertindak sebagai wakil presiden.