Presiden Prancis Emmanuel Macron mengeluarkan peringatan yang mengguncang negara dengan menyebutkan bahwa partai sayap kanan ekstrem Rassemblement National (RN) dan koalisi sayap kiri New Popular Front berpotensi memicu "perang saudara" di Prancis. Peringatan ini muncul dalam situasi polarisasi politik yang semakin ketat menjelang pemilihan parlemen mendatang.
Dalam sebuah wawancara dengan podcast Generation Do It Yourself, Macron menyoroti manifesto partai RN yang didukung oleh mayoritas jajak pendapat, serta solusi mereka dalam menangani isu kriminalitas dan imigrasi. Menurut Macron, tindakan ini berisiko menciptakan perpecahan dan diskriminasi dalam masyarakat Prancis.
"Saya pikir solusi yang ditawarkan oleh ekstrem kanan tidak bisa diterima, karena mereka mengkategorikan orang berdasarkan agama atau asal usul mereka, yang pada akhirnya akan memicu perpecahan dan perang saudara," kata Macron dalam podcast tersebut, dikutip dari The Guardian, Selasa (25/6/2024).
Dalam konteks tersebut, Macron juga menjatuhkan kritik terhadap partai ekstrem kiri La France Insoumise (LFI), yang menjadi bagian dari koalisi New Popular Front. Ia menilai bahwa kebijakan mereka juga berpotensi memicu perang saudara karena cenderung mengkategorikan orang berdasarkan pandangan agama atau komunitas mereka, sehingga berpotensi menyebabkan isolasi dari komunitas nasional yang lebih luas.
Peringatan yang disampaikan oleh Macron ini memicu perdebatan sengit di Prancis, terutama dalam rangka menanggapi ketegangan yang semakin memuncak menjelang pemilihan parlemen. Banyak pihak yang menyampaikan kekhawatiran bahwa retorika dan kebijakan dari kedua kubu ekstrem ini dapat merusak tatanan sosial dan politik di Prancis.