Keputusan ini datang sebelum ia dijadwalkan menghadapi dua mosi tidak percaya minggu ini. Yousaf mengakhiri masa kepemimpinannya setelah satu tahun gejolak, dukungan terhadap SNP menurun. Kritik keras dari lawan politik dan masyarakat juga semakin memperburuk citra pemerintahannya.
Kondisi ini semakin mempersulit posisi Yuosaf, terutama setelah terungkapnya beberapa skandal korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan dalam pemerintahannya. Reputasinya sebagai seorang pemimpin yang bersih dan jujur mulai dipertanyakan oleh publik, dan tekanan untuk mundur semakin tak terelakkan.
Dengan banyaknya tekanan dari dalam dan luar partainya, akhirnya Yousaf mengumumkan keputusannya untuk mundur dari jabatannya sebagai PM Skotlandia. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, terutama di kalangan komunitas Muslim yang pernah memberikan harapan besar pada Yousaf sebagai perdana menteri mereka.
Mundurnya Yousaf membuat banyak spekulasi dan pertanyaan tentang siapa yang akan menggantikan posisinya, terutama dalam memperjuangkan hak-hak komunitas Muslim dan imigran di Skotlandia. Meskipun kebijakan kontroversialnya telah menimbulkan kekecewaan di kalangan masyarakat, keputusannya untuk mundur juga diharapkan dapat membuka jalan bagi perdana menteri baru yang lebih mampu membawa perubahan positif bagi semua warga Skotlandia, termasuk komunitas Muslim.