Pada tahun 2010 ahli geologi dr. Danny Natawidjaja yang meraih gelar doktor mengambil koleksi gunung-gunung yang bisa dikenali sebagai piramida buatan manusia dan mulai mengeksplorasi dengan menggunakan survei penetrasi darat, seismik, tomografi, resistivitas dan teknik penginderaan jarak jauh lainnya. Serta beberapa penggalian langsung dan pengeboran intan. Hasilnya sangat menarik. Memproduksi bukti ruang buatan manusia yang terkubur dan menghasilkan tanggal karbon yang akan kembali sejauh 26000 tahun. Ini akan membuat konstruksi sebelum zaman es terakhir.
Gagasan semacam itu adalah ajaran sesat bagi arkeolog awam. Pendirian arkeologi di indonesia bersatu melawan dr. Natawidjaja dengan timnya. Lobbiasi otoritas politik gelisah secara lokal dan berhasil melambat. Mereka tidak sepenuhnya berhenti Eksplorasi lebih lanjut gunung padang. Namun dr. Natawidjaja kembali melakukan lobi tingkat tinggi. Membawa masalah ini ke presiden indonesia sendiri. Ada penundaan lebih lanjut dengan pemilu di indonesia tapi baru beberapa bulan yang lalu hambatan terakhir diangkat dan dr. Natawidjaja dan timnya kembali ke lokasi gunung padang dengan penuh harapan untuk melanjutkan pekerjaan mereka. Termasuk izin untuk menggali ruang tersembunyi.
Meski mungkin tidak banyak diterima, penggalian ini mungkin yang paling penting saat ini yang sedang dilakukan di bumi. Arkeolog awam sangat marah dan telah melobi untuk menghentikan pekerjaannya. Untung tidak ada hasil, penggalian awal yang telah menghasilkan hasil yang terbukti tak diragukan lagi gunung padang memang buatan manusia piramida jaman purbakala. Bahkan lapisan yang relatif muda sejauh ini digali, lapisan batu kolumnar buatan kedua di bawah megalitik terlihat di permukaan. Telah menghasilkan tanggal 5.200 SM hampir 3000 tahun lebih tua dari penaggalan ortodoks untuk piramida Giza di Mesir. Ini juga merupakan indikasi kuat dari penginderaan jauh dan pengeboran inti asli yang ada banyak lapisan yang lebih tua di bawah ini.