Namun, meskipun Perjanjian Oslo dianggap sebagai tonggak sejarah yang penting, pelaksanaannya tidak berjalan mulus. Banyak hambatan dan ketegangan yang muncul seiring berjalannya waktu, sehingga proses perdamaian pun mengalami kemacetan. Faktor internal dan eksternal yang kompleks, termasuk serangan terorisme, pembangunan permukiman Israel, dan ketidaksepakatan dalam hal status Yerusalem, semakin mempersulit perjalanan menuju perdamaian yang komprehensif.
Selain itu, terdapat pula perbedaan pendapat di dalam masyarakat Israel dan Palestina mengenai proses perdamaian. Beberapa pihak di kedua belah kubu menganggap bahwa kompromi yang dilakukan dalam Perjanjian Oslo tidak memadai untuk menjamin kepentingan dan hak-hak mereka. Sehingga, hal ini memunculkan ketidakyakinan akan kesungguhan dan efektivitas Perjanjian Oslo dalam membawa perdamaian yang langgeng di wilayah tersebut.
Meskipun demikian, Perjanjian Damai Oslo tetap menjadi tonggak sejarah yang penting dalam upaya menuju perdamaian di Timur Tengah. Meskipun prosesnya tidak berjalan lancar, pentingnya perjanjian ini dalam membuka jalan bagi dialog, negosiasi, dan usaha-usaha damai lainnya tidak dapat disangkal.