Korps Garda Revolusi Iran meluncurkan belasan serangan drone dan misil ke wilayah Israel, Sabtu (13/4/2024). Serangan tersebut menjadi bagian dari eskalasi ketegangan antara Iran dan Israel yang semakin memanas dalam beberapa bulan terakhir. Dalam serangan tersebut, militer Israel melaporkan bahwa lebih dari 100 drone memasuki wilayah mereka dari Iran. Media Israel, Channel 12, juga mengungkapkan bahwa beberapa serangan diluncurkan dari wilayah Syria dan Jordan.
Sumber di dalam militer Israel mengatakan bahwa rencana serangan Iran telah dipantau sebelumnya, namun masih sulit untuk menanggulangi serangan drone massal tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa upaya deteksi dan pertahanan drone oleh Israel masih menjadi tantangan yang nyata.
Sikap keras Iran ini dipicu oleh serangan yang dianggap sebagai provokasi oleh Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus pada tanggal 1 April. Serangan itu menewaskan tujuh petugas Garda Revolusi, dan Iran bersumpah akan melakukan pembalasan atas apa yang mereka sebut sebagai "kejahatan Israel". Serangan balik ini dapat dianggap sebagai hukuman atas tindakan yang mereka anggap melanggar hukum internasional.
Selain itu, sebelum serangan diluncurkan, Presiden AS Joe Biden telah memberikan peringatan keras kepada Iran agar tidak menyerang Israel. Joe Biden juga telah menegaskan bahwa Amerika Serikat akan terus mendukung Israel dalam menangani ancaman dari Iran. Hal ini menunjukkan bahwa AS tetap bersikap tegas dalam memposisikan diri sebagai sekutu utama Israel.