"Bukannya sama Pak Mensesneg sudah tadi?" tanya Jokowi kepada Deputi bidang Protokol, Pers dan Media Bey Machmudin.
Kemudian, Bey memberitahukan kepada Jokowi bahwa Pratikno belum memberikan penjelasan kepada media.
Jokowi pun terdiam sesaat. Ia kemudian diberi saran olehBey agar tidak berkomentar dan menyerahkannya kepada Mensesneg.
"Pak Mensesneg saja lah. Tidak siap," kata Jokowi kepada wartawan sambil tersenyum.
Begitu berita KOMPAS.COM yang dipublis usai pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Demokrat yang juga mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang berangsung di Istana Negara pada 27 Oktober 2017.
Menurut media, SBY mendadak mendatangi Jokowi di Istana. Kemudian keduanya melangsungkan pertemuan empat mata selama sekitar satu setengah jam.
Karena keempat mataannya itulah, maka ketika pertemuan itu usai, keduanya tidak memberikan keterangan apapun. SBY meninggalkan Istana begitu saja tanpa dapat ditanyai oleh awak media. Sementara Jokowi, enggan enggan mengomentarinya.
Apa yang menarik? Yang menarik adalah baik Jokowi maupun SBY tidak menyampaikan isi pertemuan empat matanya kepada media. Padahal, keduanya bisa saja berbasa-basi kepada awak media. Toh, keterangan yang disampaikan kepada media belum tentu harus sesuai dengan isi pembicaraan empat mata keduanya.
Sampai siang itu, konsumen berita masih menganggap ada informasi penting, bahkan mungkin rahasia, yang disampaikan SBY kepada Jokowi.
Tapi, pada Jumat malam atau beberapa jam setelah pertemuan, Kepala Divisi Komunikasi Politik Partai Demokrat Imelda Sari, Demokrat justru membeberkan isi pertemuan empat mata (Tentu saja menurut versi Demokrat) tersebut.
Menurut Demokrat, Jokowi dan SBY membahas revisi Undang-Undang Ormas dan pertemuan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dengan Gubernur Papua Lukas Enembe. Bukan hanya itu, Imelda pun mengklaim jika Jokowi telah menyetujui revisi UU Ormas.
"Pak SBY menyampaikan ke Presiden perlunya revisi UU Ormas, Demokrat siap. Pak Jokowi setuju," ujar juru bicara Partai Demokrat Imelda Sari kepada detikcom, Jumat 27 Oktober 2017 (Sumber: Detik.com).
Setelah itu, isi dari pembicaraan antara Jokowi-SBY memviral lewat akun-akun media sosial yang dikelola oleh kader Demokrat dan simpatisannya.
Menariknya, pada keesokan harinya, Sabtu, 28 Oktober 2017, Menteri Sekretaris Negara Pratikno tidak ada isu spesifik yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut.
"Tidak ada isu yang spesifik disampaikan. Ini pertemuan antara dua pemimpin, cerita tentang isu-isu politik ekonomi, baik global mupun nasional saat ini," kata Pratikno di Istana Bogor, Sabtu, 28 Oktober 2017 (Sumber: Tempo.co).
Dan, tidak satu pun media yang memberitakan adanya pernyataan dari Jokowi atau Ring 1-nya yang mengatakan jika Presiden telah menyetujui revisi UU Ormas sebagaimana yang diklaim oleh Demokrat.
Pertanyaannya, mana yang benar, Istana atau Demokrat?
Karena belum ada pernyataan dari Istana terkait pertemuan empat mata antara Jokowi-SBY, maka belum jelas siapa yang benar dari keduanya.