Seiring dengan banyaknya travel warning yang dikeluarkan oleh negara-negara tersebut, pertanyaan muncul mengenai dampak dari imbauan ini terhadap perekonomian Amerika Serikat. Beberapa ekonom khawatir bahwa kebijakan proteksionis yang diambil oleh pemerintahan Trump, termasuk tarif tinggi dan pembatasan imigrasi, akan memperburuk hubungan internasional. Situasi ini tentunya akan berdampak pada sektor pariwisata yang sangat bergantung pada kedatangan wisatawan asing.
Melihat data Departemen Perdagangan AS, tercatat bahwa lebih dari 13 juta wisatawan asal Eropa Barat mengunjungi AS pada tahun 2024. Namun, sampai Februari 2025, sekitar 1,5 juta orang dari kawasan tersebut telah tercatat berkunjung ke AS. Sayangnya, laporan dari Tourism Economics memperkirakan bahwa belanja wisatawan asing di AS pada tahun ini bisa turun hingga 12,3% dengan potensi kerugian mencapai sekitar US$22 miliar. Wisatawan dari Eropa Barat, yang menyumbang sekitar 37% dari total wisatawan asing ke AS, menjadi kelompok yang paling rentan terhadap penurunan jumlah kunjungan.
Dalam rangka menghadapi situasi ini, pemerintah dan berbagai pihak terkait di AS perlu memikirkan langkah strategis untuk memperbaiki citra dan hubungan internasional agar sektor pariwisata dapat pulih kembali.