"Kumis pada beberapa mamalia dan insekta berfungsi sebagai sensor sentuh untuk memonitor angin dan sebagai penunjuk arah," kata ketua peneliti Ali Javey, yang juga peneliti di Berkeley Lab's Material Sciences Division.
"Kumis elektronik yang kami buat itu terbuat dari fiber elastis dengan aspek rasio yang tinggi, diselubungi film komposit yang menghantarkan nanotube dan nanopartikel.
Dalam suatu uji, kumis tersebut ternyata 10 kali lebih sensitif terhadap tekanan yang biasanya."
Javey dan tim risetnya telah mengembangkan penelitian e-skin dan peralatan elektronik lainnya yang berkaitan dengan lingkungan. Dalam penelitian terakhir, mereka menggunakan nanotube karbon untuk membentuk matriks jaringan penghantar listrik yang tidak mudah rusak.