“Ya kalau kita mau ke Singapura kan wajib ada. Persisnya saya lupa. Lebih dari Rp10 miliar,” katanya.
Mantan Kepala BSOT ini menjelaskan, untuk di APBDP 2017, juga sudah dilakukan pengadaan Alat Pemindai X-Ray Bagasi dual View. Untuk pengecekan barang bawaaan penumpang/calon penumpang pesawat. Yang menelan anggaran Rp2,5 miliar.
“Karena kan kepentingan pelayanan internasional ini kompleks, jadi pelan-pelan kita dukung,” imbuhnya.
Soal kepastian alih status Bandara, dia mengaku sampai saat ini masih melakukan komunikasi dengan Kementerian Perhubungan RI.
Sementara itu, Humas Bandara Radin Inten II Lampung Selatan Wahyu Arya Sakti mengatakan, pihaknya masih terus mengkomunikasikan dengan Kemenhub, soal alihstatus. Yang menjadi kendala memang beberapa persoalan tentang keimigrasian.