Dengan keberhasilan keputusan ini, Norwegia menunjukkan sikap tegas dalam memberikan dukungan terhadap Palestina dan menolak untuk bersikap acuh terhadap serangan yang terus terjadi di Gaza. Kedudukan Norwegia sebagai negara yang mengutamakan nilai kemanusiaan ikut membawa dampak dalam keputusan ini, yang juga mengirimkan sinyal jelas bahwa tindakan kekerasan harus dihentikan.
Dari aspek olahraga, boikot ini juga menimbulkan pertanyaan besar terkait jalannya kompetisi dan dampak yang mungkin terjadi pada jadwal pertandingan. Namun, Norwegia tetap teguh dalam keputusannya untuk melibatkan UEFA dan FIFA dalam memastikan bahwa kasus ini mendapat perhatian yang sesuai.
Keputusan Norwegia untuk menolak bertanding lawan Israel telah mendapat sorotan luas di dunia internasional, baik dari segi politik maupun olahraga. Dalam hal ini, keberanian Norwegia untuk berdiri teguh dan memberikan dukungan terhadap nilai-nilai kemanusiaan patut diacungi jempol. Hal ini juga dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam menghadapi permasalahan serupa di masa depan.
Tidak hanya itu, keputusan ini juga membuka ruang diskusi tentang bagaimana olahraga dapat menjadi wadah untuk menyuarakan nilai-nilai kemanusiaan dan menolak kekerasan. Penting bagi dunia olahraga untuk tidak hanya berkutat pada aspek kompetisi semata, tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan politik yang menjadi latar belakang dari setiap pertandingan.
Peran UEFA dan FIFA dalam menangani kasus ini juga menjadi sorotan, di mana kejelasan langkah yang akan diambil dalam menyelesaikan konflik ini menjadi hal yang penting. Keputusan Norwegia tegas dalam menolak pertandingan lawan Israel juga sekaligus memberikan tekanan bagi pihak-pihak terkait untuk bertindak secara konkrit dalam menyelesaikan konflik di kawasan tersebut.