Namun lagi-lagi, usahanya berujung malapetaka. Ia ditemukan oleh pendaki lain dalam kondisi tergeletak dan gemetar di jalur pendakian. Polisi menyebut ia mengalami luka lecet dan kembali terserang penyakit ketinggian.
Evakuasi Kedua dengan Tandu dan Helikopter
Tim penyelamat kembali dikerahkan. Kali ini, korban harus dibawa dengan tandu sebelum kembali diterbangkan ke bawah menggunakan helikopter. Hingga kini, belum ada informasi resmi apakah ia berhasil menemukan ponselnya yang tertinggal.
Pendakian di Luar Musim Resmi, Risiko Besar
Aksi nekat pendaki ini menimbulkan banyak kritik, mengingat pendakian dilakukan di luar musim resmi, yang biasanya hanya dibuka antara Juli hingga awal September. Jalur pendakian masih tertutup salju, cuaca tidak menentu, dan fasilitas medis belum tersedia.
Polisi Prefektur Shizuoka mengimbau publik untuk tidak mendaki di luar musim karena tingginya risiko keselamatan. Meski tak ada sanksi denda ataupun biaya penyelamatan yang dibebankan, banyak warganet menuntut agar mahasiswa tersebut diberi sanksi, terutama karena ia telah mengulangi kesalahan yang sama dalam waktu singkat.