Meskipun diketahui bahwa monyet salju sering lebih sering mengunjungi pemandian air panas selama musim dingin, manfaat fisiologis dari mandi secara teratur belum didokumentasikan sampai sekarang.
Survei terbaru kebiasaan mandi kera Jepang - diterbitkan minggu ini di jurnal Primates - menunjukkan wanita mandi lebih sering selama minggu-minggu yang sangat dingin.
Selain mendokumentasikan pola mandi mereka, para peneliti juga mengumpulkan dan menganalisis sampel feses. Konsentrasi glukokortikoid feses metabolit, fGC, berfungsi sebagai proxy untuk tingkat stres di setiap monyet.
Para ilmuwan menemukan mandi dikaitkan dengan tingkat stres yang lebih rendah, termasuk stres termoregulasi yang disebabkan oleh energi yang dikeluarkan untuk mengatur suhu tubuh.
Pengamatan menunjukkan monyet dengan status sosial lebih tinggi menghabiskan lebih banyak waktu di mata air panas. Monyet yang sama ini juga terlibat dalam konfrontasi lebih banyak dan rentan terhadap agresi sosial. Mempertahankan posisi seseorang di atas hirarki sosial menuntut dan menekan. Untuk mengatasi, monyet salju berstatus tinggi melakukan perjalanan ekstra ke mata air panas.