Lebih lanjut, tim peneliti memastikan bahwa kelompok manusia dari Checua tidak memiliki keterkaitan genetik dengan populasi asli Amerika Utara, seperti peradaban Clovis atau penduduk Kepulauan Kanal California. Artinya, mereka adalah kelompok migrasi yang benar-benar unik, bukan hasil dari pencampuran dengan populasi lain.
Namun anehnya, jejak genetika dari mereka berhenti sekitar 2.000 tahun yang lalu, dan tidak ditemukan dalam populasi penduduk asli Kolombia saat ini maupun kelompok-kelompok di sekitarnya.
Kim-Louise Krettek, penulis lain dalam laporan tersebut, mengatakan bahwa populasi pemburu-peramu di sekitar dataran tinggi Kolombia tampaknya sepenuhnya digantikan oleh kelompok baru. Artinya, bukan hanya mereka tidak memiliki keturunan langsung, tetapi mereka benar-benar tergantikan secara total oleh populasi migrasi lain.
Apa yang Terjadi pada Mereka?
Kapan tepatnya manusia pertama di Amerika Selatan ini punah, masih belum bisa dipastikan secara pasti. Namun, para peneliti mencatat bahwa kemunculan budaya baru yang disebut Herrera sekitar 3.000 tahun lalu bertepatan dengan hilangnya jejak populasi Checua. Ini memunculkan teori bahwa mungkin saja terdapat gelombang baru migrasi manusia yang membawa budaya dan teknologi baru ke wilayah tersebut.
Berbeda dari populasi Checua yang masih hidup sebagai pemburu dan peramu, kelompok Herrera sudah mengenal teknik pertanian, terutama penanaman jagung, serta membuat tembikar. Mereka hidup lebih menetap dan memulai fondasi dari kebudayaan maju yang dikenal sebagai Muisca.