Saat ini, Perdana Menteri sementara Thailand, Phumtham Wechayachai, menyampaikan bahwa sengketa dengan Kamboja merupakan isu yang sangat sensitif yang harus ditangani dengan bijaksana, serta berdasarkan hukum internasional. Di pihak lain, Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, menegaskan bahwa negaranya menginginkan penyelesaian damai namun merasa terpaksa untuk merespons agresi bersenjata dengan tindakan serupa.
Walaupun situasi di lapangan tampak genting, para pakar memperkirakan bahwa meskipun aksi baku tembak terjadi, potensi untuk terjadinya perang skala besar antara Thailand dan Kamboja cukup kecil. Keduanya kekurangan pemimpin yang berani mengambil langkah mundur dari konfrontasi ini. Hun Manet, sebagai putra mantan pemimpin Hun Sen, tampaknya mencoba membangun reputasi nasionalist, sedangkan di Thailand, pemerintahan koalisi saat ini tampak rapuh di tengah tekanan internal dan skandal politik.
Dengan dilema dan ketidakpastian yang dihadapi oleh kedua negara saat ini, pertikaian ini perlu diwaspadai agar tidak meluas dan menimbulkan dampak yang lebih luas terhadap stabilitas kawasan Asia Tenggara.