Subsidi Pemerintah dan Kebijakan Ekspor
Pemerintah di negara-negara pengekspor juga memainkan peran penting. Banyak dari mereka menerapkan kebijakan insentif dan subsidi untuk mendorong ekspor. Bentuknya bisa beragam, mulai dari keringanan pajak ekspor, subsidi bahan bakar, hingga pinjaman berbunga rendah untuk perusahaan yang berorientasi ekspor. Tujuan utamanya adalah untuk membanjiri pasar global dengan produk mereka dan mendapatkan devisa.
Dukungan finansial dari pemerintah ini secara tidak langsung membuat produsen bisa menjual produknya dengan harga yang sangat kompetitif, bahkan di bawah biaya produksi jika perlu, tanpa merugi. Praktik ini sering disebut sebagai dumping dan menjadi isu perdagangan internasional yang sering dikeluhkan oleh negara-negara pengimpor, termasuk Indonesia. Meskipun ada aturan internasional yang melarang dumping, pembuktiannya seringkali sulit dan prosesnya panjang.
Nilai Tukar Mata Uang yang Menguntungkan
Nilai tukar mata uang juga punya pengaruh besar. Jika mata uang negara asal barang impor lebih lemah (depresiasi) terhadap mata uang negara pengimpor (rupiah), maka barang impor akan terasa lebih murah bagi konsumen lokal. Misalnya, saat nilai Rupiah menguat terhadap Yuan Tiongkok, daya beli kita terhadap barang-barang dari Tiongkok meningkat, membuat harganya terasa lebih terjangkau.
Perusahaan-perusahaan importir di Indonesia bisa membeli barang dengan harga yang lebih murah dalam mata uang lokal mereka, dan meskipun ada biaya pengiriman dan pajak, harga jual di pasaran tetap bisa diatur lebih rendah dari produk lokal. Fluktuasi nilai tukar ini menjadi pedang bermata dua; bisa menguntungkan konsumen, tapi merugikan produsen domestik.
Skala Ekonomi dan Rantai Pasokan Global
Negara-negara seperti Tiongkok telah membangun rantai pasokan dan skala ekonomi yang luar biasa. Mereka punya ekosistem industri yang terintegrasi, mulai dari bahan baku, komponen, hingga perakitan akhir, semuanya bisa didapatkan di satu area atau bahkan satu pabrik. Ini mengurangi biaya logistik internal dan memangkas waktu produksi.