Nama Masjid Quba diambil dari desa tempat keberadaan masjid tersebut, yang berjarak sekitar tujuh kilometer dari Madinah. Dulu, desa ini dikenal dengan nama Yathrib. Kini, lokasi tersebut sudah menjadi bagian dari wilayah Madinah.
Keistimewaan lain dari masjid ini terletak pada dasarnya yang dibangun atas dasar takwa, sebagaimana yang diabadikan dalam Al-Qur'an Surah At-Taubah ayat 108, yang diyakini oleh para ahli tafsir sebagai rujukan untuk Masjid Quba. Nabi Muhammad sendiri tercatat sering mengunjungi masjid ini, terutama setiap hari Sabtu.
Meskipun tidak berhubungan langsung, Masjid Quba juga memiliki keterkaitan dengan pelaksanaan Shalat Jumat. Setelah memulai pembangunan masjid, Nabi Muhammad dan para sahabat melanjutkan perjalanan menuju Yathrib, di mana mereka tiba di sebuah lembah menjelang Shalat Dzuhur pada hari Jumat. Di sana, mereka melakukan Shalat Jumat pertama kali secara berjamaah. Setelah selesai, Nabi Muhammad menyampaikan khotbah, dan kini di lokasi tersebut berdiri sebuah masjid yang dikenal dengan nama Masjid Al-Jum’ah.
Dengan berbagai keistimewaan ini, tidak heran jika Masjid Quba menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi oleh para jamaah haji dan umrah. Di tempat inilah, kita dapat merenungkan kembali perjuangan Nabi Muhammad yang menjalani perjalanan 28 hari, termasuk tiga hari bersembunyi di Goa Tsur, demi melindungi diri dan para pengikutnya dari kejaran suku Quraish yang memusuhi mereka. Masjid Quba benar-benar menyimpan berjuta kenangan dan sejarah bagi umat Islam di seluruh dunia.