Kondisi kerja yang kurang manusiawi ini memicu penggambaran yang cukup tragis terhadap para pekerja, yang menyebut diri mereka sebagai "budak yang terperangkap" dan "pengemis". Mereka sering kali mengalami pelanggaran keselamatan di tempat kerja, dan bahkan dihadapkan dengan berbagai denda yang menghalangi mereka untuk pulang ke negara asal.
Salah satu cerita menyedihkan datang dari seorang pekerja Nepal bernama Raju Bishwakarma. Ia meminta pertolongan kepada keluarganya sambil menangis, meminta agar mereka "menyelamatkannya" sebelum akhirnya ditemukan tewas di kamarnya. Raju tewas setelah diberitahu bahwa ia bisa kembali ke rumah asalnya jika mampu membayar denda setara dengan gaji lima bulan. Momen tragis ini menyoroti risiko tinggi yang dihadapi pekerja migran yang berada di bawah tekanan berat dari sistem yang ada.
Dewan Ketenagakerjaan Luar Negeri Nepal juga menyebutkan lebih dari 650 migran Nepal telah meninggal di Arab Saudi dengan alasan yang masih belum dapat dijelaskan. Fenomena tragis ini menunjukkan betapa gelapnya sisi dari megaproyek megah yang digadang-gadang oleh Arab Saudi, di mana mimpi besar dan ambisi global harus dibayar dengan harga yang sangat mahal, termasuk nyawa manusia.