Tampang

Masjid Istiqlal Viral: Kontroversi Bagi-bagi Menu Buka Puasa Pro Israel, Wanda Hamidah Singgung MUI

5 Apr 2024 19:00 wib. 69
0 0
Masjid Istiqlal Viral: Kontroversi Bagi-bagi Menu Buka Puasa Pro Israel, Wanda Hamidah Singgung MUI
Sumber foto: google

Masjid Istiqlal, masjid terbesar di Indonesia, baru-baru ini menjadi sorotan media sosial karena kontroversi yang melanda ketika pesohor Indonesia, Wanda Hamidah, menyebarkan informasi terkait kegiatan buka puasa di masjid tersebut. Viralnya isu ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat, terutama terkait dengan isu hubungan Indonesia-Israel. 

Mulanya, viralnya masjid Istiqlal terkait dengan kegiatan buka puasa yang diadakan di sana. Terkait dengan bulan suci Ramadan, masjid Istiqlal sudah menjadi tempat yang rutin dijadikan tempat berbuka puasa oleh umat Islam di Jakarta. Namun, kontroversi muncul ketika diketahui bahwa dalam kegiatan buka puasa tersebut, terdapat menu-menu makanan yang diadakan dengan berbagai tema. Salah satunya, menu dengan tema "Menu Buka Puasa untuk Palestina" menuai pro kontra di media sosial. 

Tak hanya itu, viralnya kegiatan buka puasa di Masjid Istiqlal semakin memanas ketika disebutkan bahwa salah satu tema menu buka puasa tersebut adalah "Menu Buka Puasa Pro Israel". Wanda Hamidah, yang hadir dalam acara tersebut, turut membagikan informasi terkait dengan hal ini di media sosial. Dengan begitu, Masjid Istiqlal pun menjadi sorotan publik karena dianggap menyandang isu politik internasional yang sensitif.

Pihak Masjid Istiqlal sendiri membantah adanya tema "Menu Buka Puasa Pro Israel" yang beredar di media sosial. Mereka menegaskan bahwa kegiatan buka puasa di sana tidak bermaksud untuk memihak pada pihak tertentu dalam konflik internasional, namun lebih kepada semangat kemanusiaan dan rasa empati terhadap para korban konflik di berbagai belahan dunia.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?