Sebelumnya, Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) telah melaporkan bahwa dua kapal diserang di Laut Merah di lepas kota pelabuhan Hodeidah Yaman. Lebih rinci, satu kapal mengalami serangan oleh perahu drone tak berawak di sisi kirinya, yang menyebabkan beberapa kerusakan dan asap tipis. Sementara itu, kapal dagang lainnya diserang oleh tiga perahu kecil dalam jarak yang berbeda. Nakhoda kapal melaporkan bahwa salah satu perahu tersebut tidak berawak dan dua kali bertabrakan dengan kapal saat penumpang di dua perahu lainnya menembaki kapal tersebut. Kapal tersebut kemudian melakukan tindakan perlindungan diri, dan setelah 15 menit kapal kecil tersebut membatalkan serangan tersebut.
Tindakan serangan yang terus-menerus dari Houthi terhadap kapal-kapal di wilayah Laut Merah dan Teluk Aden menjadi perhatian utama bagi komunitas internasional. Serangan ini disinyalir sebagai bentuk solidaritas terhadap milisi Palestina, Hamas, serta warga Gaza. Dalam beberapa bulan terakhir, serangan-serangan seperti ini telah memaksa sejumlah perusahaan ekspedisi melakukan pengalihan rute transportasi yang panjang dan memakan biaya di sekitar Afrika bagian Selatan.
Dampaknya terhadap stabilitas perdagangan dan logistik global semakin menjadi perhatian serius. Lebih dari seperempat kargo peti kemas global normalnya melintasi Laut Merah, yang termasuk di dalamnya adalah pakaian jadi, peralatan rumah tangga, suku cadang mobil, bahan kimia, dan produk pertanian seperti kopi. Serangan-serangan tersebut dapat mengganggu rantai pasok global dan memicu peningkatan biaya logistik serta risiko keamanan yang lebih tinggi bagi kapal-kapal yang melintas di wilayah tersebut.