Badan kemanusiaan Arab Saudi mengatakan penutupan Rafah dan jalur penyeberangan lainnya ke Gaza oleh Israel menghambat upaya penyaluran bantuan. Langkah ini telah menghambat upaya penyaluran bantuan kemanusiaan yang mendesak bagi penduduk Gaza yang terdampak konflik yang sedang berlangsung.
Kepala Pusat Bantuan Kemanusiaan dan Pertolongan Raja Salman, yang dikelola oleh pemerintah Arab Saudi, menyoroti bahwa akibat dari penutupan ini ratusan truk bantuan terpaksa menumpuk, bahkan beberapa di antaranya menghadapi risiko kadaluwarsa sebelum dapat disalurkan kepada yang membutuhkan. Situasi ini memperparah kondisi krisis kemanusiaan yang sedang dihadapi oleh warga Gaza.
Menurut Koordinator PBB untuk Gaza, jumlah orang yang terlantar dan membutuhkan bantuan akibat agresi Israel mencapai angka yang mengkhawatirkan, yakni sekitar 1,9 juta jiwa. Penutupan jalur penyeberangan tersebut telah membatasi akses bagi penduduk Gaza untuk mendapatkan bantuan medis, makanan, air bersih, serta kebutuhan dasar lainnya yang sangat diperlukan dalam kondisi konflik yang sedang berkecamuk.