Dampak Penutupan jalur penyeberangan Rafah dan jalur lainnya oleh Israel tidak hanya menghambat akses bantuan kemanusiaan, tetapi juga memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah genting di Gaza. Bantuan yang seharusnya cepat tiba untuk mengatasi kebutuhan mendesak warga Gaza malah terjebak di perbatasan, menyebabkan bantuan tersebut sulit atau bahkan tidak dapat diakses tepat waktu.
Krisis ini sangat memprihatinkan mengingat warga Gaza telah berjuang melawan kondisi pengepungan ekonomi dan sosial yang sudah lama berlangsung. Keterbatasan akses ke luar wilayah Gaza, termasuk penutupan jalur penyeberangan ini, telah memperburuk kondisi kehidupan sehari-hari penduduk, membatasi gerak mereka untuk mencari perawatan medis, bekerja, atau sekadar memenuhi kebutuhan dasar keluarga mereka.
Konflik antara Israel dan Gaza telah memasuki fase kritis dengan serangan udara yang terus berlanjut dan dampak kemanusiaan yang semakin meluas. Warga sipil, termasuk anak-anak dan lansia, menjadi korban utama dari kekerasan yang tak kenal ampun ini. Banyaknya korban jiwa dan kerusakan infrastruktur telah menghadirkan tantangan besar bagi komunitas internasional dalam memberikan bantuan yang tepat waktu dan efektif.