Meskipun demikian, Kementerian Luar Negeri Kolombia belum memberikan rincian terperinci terkait jumlah anak yang akan menerima perawatan, jadwal kedatangan mereka ke Kolombia, atau lamanya masa tinggal mereka di negara tersebut. Namun, keputusan ini telah memperlihatkan kepedulian Kolombia terhadap kesejahteraan korban-korban perang di Palestina, terutama anak-anak yang membutuhkan perawatan khusus.
Data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza Palestina menunjukkan bahwa sebanyak 37.202 warga Palestina telah kehilangan nyawa akibat agresi Israel sejak Oktober 2023. Selain itu, lebih dari 84.932 orang dilaporkan mengalami luka-luka sebagai dampak dari konflik tersebut. Angka-angka ini mencerminkan skala kerusakan dan penderitaan yang dialami oleh penduduk Palestina akibat tindakan agresi yang terus berlanjut.
Tidak hanya itu, laporan dari PBB juga menyebutkan peningkatan tajam dalam kasus pelanggaran terhadap hak-hak anak di wilayah konflik, dengan peningkatan sebesar 21 persen dalam kasus tersebut. Laporan tersebut mendokumentasikan berbagai kejahatan terhadap anak, termasuk kematian, luka-luka, rekruitmen ke dalam kelompok bersenjata, serta penahanan dan penculikan anak-anak.