Dalam konteks ini, koordinasi dan kerjasama internasional sangat diperlukan untuk menghadapi serangan siber yang kian canggih. Berbagai negara perlu berbagi informasi dan teknologi agar dapat melawan ancaman yang ada. Lebih dari itu, pendidikan dan pelatihan di bidang keamanan siber harus ditingkatkan guna menciptakan generasi baru yang mampu melawan berbagai ancaman di dunia digital yang semakin berkembang pesat.
Korea Utara memang menghadapi berbagai sanksi internasional yang menghambat perkembangan ekonominya; namun, tampaknya mereka tetap berkomitmen untuk berinvestasi dalam teknologi yang dapat memberikan mereka keunggulan dalam medan perang informasi. Hal ini menunjukkan bahwa negara tersebut tidak sepenuhnya terpengaruh oleh sanksi yang ada dan tetap berfokus pada bidang yang dapat memberikan kekuatan di masa depan.
Secara keseluruhan, langkah-langkah yang diambil Kim Jong Un dalam mengembangkan unit Research Center 227 menunjukkan ambisi besar Korea Utara untuk memperkuat posisi mereka di dunia siber. Dalam era informasi ini, kemampuan untuk mengakses dan memanfaatkan data dengan efektif menjadi faktor kunci dalam mendapatkan kekuasaan dan pengaruh di panggung global.