Sejak berdirinya, pemimpin Korea Utara telah memperkuat kekuasaannya dengan membangun kultus kepribadian di sekitarnya. Rachel Minyoung Lee, anggota dari agen tur Barat program 38 North, mengatakan bahwa hal ini merupakan bagian dari upaya Korea Utara untuk lebih memperkuat propaganda kepemimpinan Kim Jong Un. Dia mencatat bahwa meskipun hal ini bukan sesuatu yang baru, namun tindakan tersebut terjadi secara bertahap selama bertahun-tahun.
Pada bulan April sebelumnya, Korea Utara juga merilis lagu baru yang menampilkan partisipasi warga dari berbagai latar belakang, mulai dari anak-anak, tentara, hingga staf medis. Mereka dengan semangat menyanyikan lagu yang memuji pemimpin Korea Utara, seperti "Kim Jong Un sang pemimpin besar". Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah Korea Utara terus menggalakkan adorasi terhadap Kim Jong Un melalui berbagai cara, termasuk melalui media dan acara-acara resmi.
Dengan adanya pengucapan sumpah setia dan praktik pengkultusan terhadap pemimpin, hal ini menunjukkan bahwa Korea Utara terus melakukan upaya untuk memperkuat dominasi dan pengaruh kepemimpinan Kim Jong Un di dalam negeri. Meskipun hal ini dinilai sebagai langkah yang lazim dalam berbagai rezim otoriter, namun hal ini juga menunjukkan bahwa adorasi terhadap pemimpin Korea Utara terus dipelihara dan diperkuat.