Kabar mengenai pengucapan sumpah setia oleh warga kepada Kim Jong Un telah memicu diskusi mengenai pengkultusan terhadap pemimpin Korea Utara saat ini. Sebuah agen tur Barat yang memiliki mitra di Pyongyang menyatakan bahwa pemerintah Korea Utara untuk pertama kalinya tidak lagi menyebut ulang tahun pendiri Korea Utara, Kim Il Sung pada 15 April, sebagai "Hari Matahari".
Sejak berdirinya, pemimpin Korea Utara telah memperkuat kekuasaannya dengan membangun kultus kepribadian di sekitarnya. Rachel Minyoung Lee, anggota dari agen tur Barat program 38 North, mengatakan bahwa hal ini merupakan bagian dari upaya Korea Utara untuk lebih memperkuat propaganda kepemimpinan Kim Jong Un. Dia mencatat bahwa meskipun hal ini bukan sesuatu yang baru, namun tindakan tersebut terjadi secara bertahap selama bertahun-tahun.
Pada bulan April sebelumnya, Korea Utara juga merilis lagu baru yang menampilkan partisipasi warga dari berbagai latar belakang, mulai dari anak-anak, tentara, hingga staf medis. Mereka dengan semangat menyanyikan lagu yang memuji pemimpin Korea Utara, seperti "Kim Jong Un sang pemimpin besar". Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah Korea Utara terus menggalakkan adorasi terhadap Kim Jong Un melalui berbagai cara, termasuk melalui media dan acara-acara resmi.