"Rangkaian pesan yang dilaporkan tampak asli, dan kami sedang menyelidiki bagaimana kesalahan ini bisa terjadi," ujar Hughes.
Perdebatan Internal di Grup Chat Terungkap
Selain rencana serangan, bocornya grup obrolan ini juga mengungkap adanya perdebatan di antara pejabat AS sebelum serangan dilaksanakan.
Pada 14 Maret 2025, seseorang yang diyakini sebagai Wakil Presiden AS JD Vance mengungkapkan keraguannya terhadap serangan ini, terutama karena lebih banyak kapal Eropa yang terdampak akibat serangan Houthi dibandingkan kapal AS.
"Saya tidak suka menyelamatkan Eropa lagi," tulis Vance dalam grup.
Komentar tersebut mendapat dukungan dari beberapa pejabat lain, termasuk seseorang berinisial SM, yang diyakini adalah penasihat Trump, Stephen Miller. Dalam pesannya, ia menyatakan bahwa jika AS harus mengeluarkan biaya besar untuk menyerang Houthi dan mengamankan jalur perdagangan, maka harus ada keuntungan ekonomi bagi AS sebagai imbalannya.
Siapa Houthi dan Mengapa Mereka Diserang?
Houthi adalah kelompok bersenjata yang telah menguasai sebagian besar wilayah Yaman selama lebih dari satu dekade. Mereka dikenal sebagai bagian dari Poros Perlawanan pro-Iran, yang menentang AS dan Israel.