Kesabaran Rusia terlihat sudah mulai menipis setelah serangan Ukraina yang berulang kali terhadap kota-kota Rusia hingga kilang minyak dalam beberapa hari terakhir. Bahkan serangan ini juga menghantam elemen-elemen sistem peringatan dini nuklirnya. Hal ini membuat situasi semakin memanas di kawasan Eropa.
"Eskalasi yang terus-menerus dapat menyebabkan konsekuensi serius," kata Presiden Rusia Vladimir Putin kepada wartawan di Tashkent. Ia menyoroti timbulnya tekanan dan ancaman yang semakin besar dari Ukraina, yang dapat membahayakan keamanan nasional Rusia.
"Sulit untuk mengatakannya, apakah mereka menginginkan konflik global?," ujarnya. Putin menyatakan kekhawatirannya akan potensi eskalasi konflik yang dapat melibatkan banyak pihak dan berdampak secara global.
Selain itu, Putin mengatakan serangan Ukraina terhadap Rusia dengan senjata jarak jauh akan membutuhkan bantuan satelit, intelijen, dan militer Barat, sehingga Barat akan terlibat langsung. Hal ini memperumit dinamika konflik yang semakin meluas.
Ketika ditanya oleh televisi pemerintah Rusia tentang legitimasi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Putin mengatakan bahwa satu-satunya otoritas yang sah di Ukraina saat ini adalah parlemen, dan bahwa pimpinannya harus diberi kekuasaan. Hal ini menunjukkan bahwa Rusia tidak mengakui kepemimpinan Zelensky, yang dapat memperumit kerja sama antara kedua negara.