Ribuan warga Israel mengikuti Pawai Bendera di Yerusalem pada Rabu (5/6). Beberapa di antara mereka menyerang pertokoan hingga warga Palestina. Kepolisian Israel pun kehilangan kendali menghadapi situasi tersebut. Pemerintah Israel mengerahkan 3.000 personel polisi untuk mengamankan para demonstran dan menghentikan kekerasan. Insiden ini memicu kekacauan yang melibatkan penembakan gas air mata dan peluru karet yang diarahkan pada warga Palestina, menunjukkan eskalasi konflik yang semakin memanas di wilayah tersebut.
Kerusuhan pawai bendera di Yerusalem telah menjadi pusat perhatian dunia akhir-akhir ini. Ketika pawai tersebut berlangsung, para demonstran Israel menyanyikan lagu-lagu nasionalis dan meneriakkan slogan-slogan yang mengejek warga Palestina. Sementara itu, di Tepi Barat, ribuan warga Palestina melakukan protes terhadap pawai tersebut.
Konflik ini menciptakan ketegangan yang tinggi di antara kedua belah pihak, di tengah-tengah upaya perdamaian yang sedang dilakukan oleh pemerintah Israel dan otoritas Palestina. Pertempuran brutal antara tentara Israel dan kelompok militan Palestina terus berlanjut, meninggalkan puluhan korban jiwa di kedua belah pihak. Warga Palestina merasa terancam dan kehilangan harapan akan tercapainya perdamaian yang adil.