Meta menambahkan bahwa semua pesan di WhatsApp dilindungi dengan enkripsi end-to-end secara default, yang membuat pihak luar, bahkan WhatsApp sendiri, tidak bisa membaca isi pesan pengguna.
WhatsApp Pernah Jadi Target Peretasan
Isu keamanan WhatsApp bukan hal baru. Pada Januari 2025, muncul laporan bahwa perusahaan spionase asal Israel, Paragon Solutions, diketahui menargetkan sejumlah pengguna WhatsApp. Di antara target tersebut termasuk jurnalis, aktivis hak asasi manusia, dan warga sipil, yang menimbulkan kecemasan global soal potensi penyalahgunaan teknologi pemantauan.
Meskipun WhatsApp mengaku terus memperkuat sistem keamanannya, insiden seperti ini memperburuk kepercayaan lembaga pemerintahan terhadap platform tersebut.
Bukan Pertama Kali Pemerintah AS Blokir Aplikasi
Pelarangan WhatsApp ini menambah daftar panjang aplikasi yang tidak diizinkan beroperasi di perangkat resmi pemerintah AS. Sebelumnya, TikTok juga dilarang digunakan oleh pegawai dan anggota DPR AS sejak tahun 2022 karena dianggap mengancam keamanan nasional dan privasi data warga AS.
Namun, penting dicatat bahwa larangan ini tidak bersifat nasional atau menyasar masyarakat umum. Pembatasan hanya berlaku pada perangkat dan jaringan milik DPR AS dan tidak berdampak pada penggunaan pribadi di luar lingkungan pemerintahan.
Fokus pada Perlindungan Data dan Privasi Digital
Langkah tegas dari Kantor Keamanan Siber AS ini menandai betapa seriusnya perhatian pemerintah AS terhadap isu privasi data dan keamanan komunikasi digital. Di era ketika serangan siber dan aktivitas spionase digital makin marak, keamanan informasi bukan lagi isu sekunder, melainkan salah satu prioritas utama lembaga pemerintahan.