Tampang

Jepang Krisis Populasi, Pemerintah Dorong Pernikahan dan Kelahiran dengan Subsidi Fantastis!

30 Mei 2025 19:46 wib. 45
0 0
pemuda Jepang berjalan di kota Tokyo
Sumber foto: Google

Tampang.com | Jepang tengah menghadapi salah satu tantangan demografis paling kritis di dunia. Penurunan angka kelahiran yang drastis, penuaan populasi yang ekstrem, dan tren warga muda yang enggan menikah telah menciptakan krisis nasional. Pemerintah pun kini mengambil langkah drastis: menawarkan insentif keuangan dalam jumlah besar untuk mendorong pernikahan dan kelahiran.

Angka Kelahiran Terendah Sepanjang Sejarah

Tahun lalu, angka kelahiran di Jepang mencapai titik terendah dalam sejarah, di bawah 800.000 bayi untuk populasi nasional lebih dari 120 juta jiwa. Sementara itu, proporsi penduduk lansia melonjak, menciptakan ketimpangan beban sosial dan ekonomi yang semakin tajam. Situasi ini membuat para pakar memperingatkan bahwa Jepang bisa kehilangan sepertiga penduduknya dalam beberapa dekade ke depan jika tidak ada perubahan radikal.

Generasi Muda Enggan Menikah dan Berkeluarga

Survei nasional menunjukkan bahwa banyak anak muda Jepang memilih untuk hidup sendiri karena tekanan ekonomi, tuntutan karier, serta biaya hidup tinggi—khususnya di kota-kota besar seperti Tokyo dan Osaka. Selain itu, persepsi sosial tentang pernikahan dan peran keluarga juga berubah: perempuan kini lebih fokus pada karier, dan laki-laki merasa tidak siap secara finansial menjadi kepala keluarga.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?