Petugas pemadam kebakaran provinsi Gyeonggi Cho Sun-ho mengatakan sebagian besar pekerja asing yang tewas adalah pekerja sementara, kemungkinan besar tidak mengetahui struktur bangunan tersebut. Asap dan kobaran api menyebar dalam waktu 15 detik dan para korban kemungkinan besar meninggal setelah menarik napas satu atau dua kali.
Kim Jae-ho, profesor Pencegahan Kebakaran dan Bencana di Universitas Daejeon, mengatakan api mungkin menyebar terlalu cepat sehingga para pekerja tidak bisa menyelamatkan diri.“Bahan baterai seperti nikel mudah terbakar,” ujarnya. Seringkali, tidak ada cukup waktu untuk merespons, dibandingkan dengan kebakaran yang disebabkan oleh material lain.
Ketika kebakaran baterai lithium terjadi, respons cepat dan efektif sangatlah penting. Sistem deteksi kebakaran yang canggih dan pemadam kebakaran yang efisien perlu disediakan untuk mengurangi dampak dari kebakaran baterai lithium.
Korban dari insiden kebakaran baterai lithium di Korea Selatan menjadi pengingat akan pentingnya pengelolaan baterai lithium dengan lebih baik. Keselamatan harus menjadi prioritas utama dalam setiap aspek penggunaan baterai lithium, mulai dari desain, manufaktur, hingga penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.