Pemerintah pun mulai menggandeng psikolog, influencer, bahkan komunitas perjodohan untuk menciptakan lingkungan sosial yang lebih mendukung terbentuknya keluarga baru.
Ancaman Serius bagi Masa Depan Jepang
Krisis populasi bukan hanya ancaman statistik, tetapi berpengaruh langsung pada kekuatan ekonomi dan posisi geopolitik Jepang. Jumlah pekerja menurun, beban asuransi sosial membengkak, dan banyak wilayah pedesaan nyaris menjadi kota hantu karena ditinggal generasi muda. Jika tren ini tidak dibalik dalam 10–15 tahun mendatang, ekonomi Jepang terancam stagnasi permanen.
Namun di tengah ketegangan ini, ada harapan: beberapa wilayah seperti kota Akita dan Tokushima mulai mencatat kenaikan angka kelahiran setelah menerapkan kebijakan insentif lokal yang agresif dan menyasar kebutuhan nyata pasangan muda.