Hal ini semakin meruncing ketika AS menarik diri dari Perjanjian Nuklir Iran, yang membuat Iran kembali mengembangkan program nuklirnya. Permasalahan mengenai nuklir ini menjadi salah satu pemicu ketegangan antara kedua negara, dengan Israel mengkritik keras program nuklir Iran yang dianggap sebagai ancaman nyata bagi keamanan regional.
Selain itu, kebijakan AS yang semakin bersahabat dengan Israel juga turut memperkeruh hubungan Israel-Iran. Sejak pemerintahan Trump, AS menunjukkan dukungan yang lebih tegas terhadap kebijakan-kebijakan Israel di kawasan Timur Tengah, termasuk dalam hal penanganan Iran.
Dalam beberapa tahun terakhir, sering terjadi insiden serangan udara yang saling dilakukan oleh kedua negara, baik di wilayah Gaza, Suriah, maupun Lebanon. Hal ini menunjukkan bahwa ketegangan antara Israel dan Iran tidak hanya mengikis hubungan keduanya, tetapi juga mengakibatkan kerentanan bagi perdamaian di kawasan tersebut.
Reaksi masyarakat internasional terhadap konflik Israel-Iran ini juga tidaklah homogen. Beberapa negara memilih untuk bersikap netral atau hanya memberikan pernyataan kecaman, sementara beberapa negara lain aktif dalam upaya mediasi dan penyelesaian konflik.