Pemerintah Lebanon mengecam serangan ini dan menegaskan bahwa mereka mengutuk segala bentuk serangan terhadap warga sipil. Meskipun wilayah tersebut merupakan wilayah pendudukan, pemerintah Lebanon tetap menunjukkan keseriusannya dalam menyikapi situasi tersebut.
Serangan ini juga mendapat respons keras dari pihak Israel. Menteri Luar Negeri Israel, Katz, menegaskan bahwa serangan Hizbullah telah melanggar batas garis merah dan menyatakan bahwa respons mereka akan sesuai dengan hal tersebut. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga menegaskan bahwa negaranya akan membalas serangan tersebut dengan harga yang mahal.
Di sisi lain, Hizbullah membantah keterlibatannya dalam serangan roket yang menyasar Dataran Tinggi Golan. Melalui pernyataan tertulis, mereka menegaskan bahwa pihaknya tidak ada kaitannya dengan insiden tersebut.
Dalam konteks sejarah, Israel mengokupasi Dataran Tinggi Golan yang sebelumnya merupakan bagian dari Suriah pada tahun 1967. Hal ini menunjukkan bahwa konflik antara Israel dan negara-negara tetangganya masih terus berlangsung hingga saat ini, dengan serangkaian serangan dan balasan yang terus terjadi.