Pertikaian yang menyulut ketegangan ini bermula dari serangan yang dilancarkan oleh Israel terhadap Iran pada malam tanggal 13 Juni, dengan klaim bahwa Iran sedang menjalankan program nuklir militer yang bersifat rahasia. Operasi tersebut mencakup serangkaian pemboman udara dan serangan oleh kelompok saboteur, yang menyasar fasilitas nuklir, jenderal militer, serta fisikawan nuklir terkemuka sekaligus pangkalan udara di wilayah Iran.
Tanggapan Iran terhadap tuduhan tersebut adalah penolakan keras dan serangan militer balasan. Selama periode 12 hari, kedua belah pihak terlibat dalam serangkaian serangan yang intens, di mana Amerika Serikat pun terlibat dengan melancarkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran pada malam 22 Juni. Tindakan tersebut semakin memperumit situasi yang sudah memanas di kawasan tersebut.
Tidak berhenti di sana, pada malam 23 Juni, Iran dengan tegas meluncurkan serangan rudal ke pangkalan militer AS di Al Udeid, Qatar. Meski demikian, Iran kemudian menyatakan bahwa mereka tidak memiliki niat untuk meningkatkan ketegangan lebih lanjut pasca serangan itu.