Iran membuka periode pendaftaran lima hari pada Kamis (30/5/2024) bagi mereka yang berminat untuk mencalonkan diri dalam pemilihan presiden pada 28 Juni untuk menggantikan mendiang Ebrahim Raisi, yang tewas dalam kecelakaan helikopter bersama tujuh orang lainnya. Prosedur pendaftaran ini memberikan kesempatan bagi individu-individu yang memiliki keinginan dan visi kuat untuk memimpin Iran ke depan.
Syarat yang diperlukan bagi calon presiden yang akan mendaftar adalah berusia antara 40 hingga 75 tahun serta memiliki setidaknya gelar master. Hal ini menunjukkan bahwa Iran memberikan perhatian serius terhadap kualifikasi dan kualitas calon presiden yang akan memimpin negara ini ke depan. Penekanan pada usia dan kebutuhan memiliki gelar master adalah langkah yang menunjukkan bahwa Iran ingin memastikan bahwa kepemimpinan negara ini akan dipegang oleh individu yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang memadai.
Menteri Dalam Negeri Iran, Ahmad Vahidi, bertanggung jawab atas pembukaan masa pendaftaran pada Kamis. Disamping itu, Kementerian Dalam Negeri, yang memiliki tanggung jawab atas kepolisian negara tersebut, bertindak selaku penyelenggara pemilu. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah Iran berusaha untuk memastikan bahwa proses pendaftaran dan pemilu dilaksanakan dengan tertib dan transparan, yang menjadi faktor penting dalam menjaga kepercayaan rakyat terhadap proses politik di Iran.