Presiden Taiwan Lai Ching-te merasa marah setelah China mengancam akan menghukum mati para pendukung kemerdekaan Taiwan. Menurut laporan dari Reuters, Lai menyatakan bahwa China tidak memiliki hak untuk menghukum warga Taiwan hanya karena mereka memegang pandangan tertentu. Baginya, Tiongkok tidak berhak untuk campur tangan dalam hak-hak masyarakat Taiwan.
"Saya ingin menegaskan: demokrasi bukanlah sebuah kejahatan. Otokrasi-lah yang merupakan kejahatan sebenarnya," ujar Lai dalam konferensi pers di kantor kepresidenan pada hari Senin (24/6).
"China sama sekali tidak berhak memberlakukan sanksi kepada rakyat Taiwan hanya karena pandangan yang mereka pegang. Lebih dari itu, China tidak memiliki hak untuk melanggar hak-hak rakyat Taiwan dengan melintasi batas-batasnya," lanjut Lai.
Lai memberikan tanggapan tersebut menyusul pernyataan Beijing pada hari Jumat (21/6) yang mengancam akan menghukum mati kelompok separatis pendukung kemerdekaan Taiwan.