"Gelombang panas menewaskan 192 tunawisma di Delhi dari 11 hingga 19 Juni," menurut kelompok non-pemerintah Center for Holistic Development. Rumah Sakit Deen Dayal Upadhyay di Delhi juga melaporkan 40 kematian terkait panas antara 11 dan 18 Juni, menurut laporan di situs surat kabar Hindustan Times pada hari Kamis, 20 Juni 2024. Sebagai informasi, lonjakan jumlah kematian dalam dua atau tiga hari terakhir mungkin disebabkan oleh kondisi gelombang panas ekstrem di kota tersebut.
Pemerintah India telah mengeluarkan berbagai kebijakan dan program untuk mengatasi masalah cuaca panas yang semakin parah. Langkah-langkah seperti penyediaan air minum gratis, pembangunan taman kota, dan peningkatan infrastruktur telah dilakukan untuk mengurangi risiko terkena dampak cuaca panas. Namun, masih diperlukan upaya lebih lanjut agar masyarakat dapat terlindungi dengan baik.
Di samping itu, pendekatan adaptasi dan mitigasi juga perlu ditingkatkan. Pendidikan tentang bahaya cuaca panas, pemahaman akan tanda-tanda dehidrasi, serta peningkatan akses terhadap fasilitas kesehatan menjadi langkah-langkah yang penting untuk melindungi masyarakat India dari bahaya cuaca panas.