Secara teori, dengan hasil ini, orangtua nantinya mampu untuk mengembangkan calon bayi dengan kecerdasan diatas rerata.
"Kami percaya, anak-anak memiliki jarak 13 poin IQ dari para orang tuanya. Namun, dua atau tiga dari seratus anak memiliki tingkat IQ yang lebih tinggi dari pada orang tuanya," kata Stephen Hsu, peneliti BGI.
Sedangkan menurut Bowen Zhao, kepala CG BGI, orang-orang barat tentu percaya ini merupakan penelitian yang kontroversial. Tapi, tenang ini tidak terjadi di Tiongkok.
"Meskipun proyek ini telah mendapatkan kucuran dana dari China Development Bank sebesar US$1,5 miliar. Tapi, data-data dari proyek ini tidak akan diserahkan ke pemerintah Tiongkok," kata Zhou.