Otoritas Regulasi Nuklir menginformasikan bahwa 12 reaktor nuklir, termasuk tiga yang sedang beroperasi, di Kyushu dan Shikoku tetap dalam keadaan aman. Keprihatinan terutama muncul karena sejarah gempa besar dan tsunami pada Maret 2011 yang mengakibatkan bencana nuklir Fukushima.
Gempa bumi merupakan ancaman konstan bagi Jepang yang terletak di "Cincin Api" Pasifik, sebuah garis patahan seismik yang mengelilingi Samudera Pasifik. Kondisi ini menjadikan Jepang sebagai salah satu negara paling rentan terhadap gempa bumi di dunia.
Bagian utara-tengah Jepang juga tidak luput dari ancaman gempa, terbukti dari peristiwa gempa bumi pada 1 Januari di wilayah Noto yang menyebabkan lebih dari 240 orang tewas. Kejadian tersebut menjadi pengingat bagi pemerintah dan masyarakat Jepang akan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana alam.
Selain mengucapkan belasungkawa bagi korban, pemerintah Jepang pun terus melakukan upaya pencegahan dan mitigasi risiko bencana alam, termasuk gempa bumi, guna melindungi keselamatan masyarakat serta mengurangi dampak yang ditimbulkan. Peningkatan infrastruktur dan sistem peringatan dini menjadi fokus utama untuk mengurangi kerentanan terhadap bencana alam.